Beragam kejadian menarik menjadi sorotan dunia di 2020 ini. Bulan kesebelas dipenuhi peristiwa menegangkan yang sayang untuk dilewatkan. Awal November, perhatian dunia tertuju pada Amerika, lalu melompat ke wilayah Asia.
Petahana Partai Republik, Donald Trump disebut mengatakan banyak klaim yang salah setelah beberapa jam pemungutan suara pada Hari Pemilihan ditutup. Apa saja klaim tersebut? Pertama, melaporkan, Trump secara keliru menggambarkan surat suara yang masuk sebagai penipuan.
Kedua, menyebut, Trump secara salah mengklaim gubernur yang memimpin di wilayah basis Demokrat tidak menginginkan dia bertanggung atas perhitungan suara. Ketiga, menulis, Trump secara keliru menyatakan kecurangan dan mungkin tindakan ilegal tentang praktik penghitungan suara yang biasa dilakukan setelah Hari Pemilihan. Kemudian melakukan cek fakta terkait semua omong kosong bahkan lusinan kebohongan lainnya terkait pemungutan suara pada Pilpres Amerika Serikat 2020 ini.
CNN menyebut, secara sistematis Trump menanamkan pada benak para pendukungnya untuk menolak sepenuhnya kemungkinan kekalahannya dari Joe Biden. Trump juga menyampaikan pernyataan tidak akurat pada Rabu dini hari di Gedung Putih setelah pemungutan suara ditutup. Didampingi keluarganya, Trump mengklaim telah memenangkan Pilpres Amerika Serikat dan menuduh surat suara yang dihitung merupakan penipuan terhadap dirinya.
Trump lalu 'berpindah' ke Twitter dengan membagikan beberapa cuitan dan hampir semua yang dikatakannya tidak benar. Di tengah Pilpres AS 2020 yang berlangsung ketat, Amerika Serikat kini resmi keluar dari Perjanjian Paris atau Paris Agreement pada Rabu (4/11/2020) lalu. Melaporkan, keluarnya AS dari perjanjian iklim ini merupakan janji yang digaungkan oleh Presiden AS Donald Trump selama bertahun tahun.
Diketahui, Amerika Serikat merupakan negara produsen gas rumah kaca terbesar kedua di dunia. Sementara, Paris Agreement adalah pakta global untuk memerangi perubahan iklim. Vaksin eksperimental Covid 19 dari Pfizer tampaknya menunjukkan hasil yang memuaskan.
Seperti yang dilansir NPR, vaksin Pfizer lebih dari 90% efektif mencegah Covid 19, menurut hasil klinis yang dirilis Pfizer pada hari Senin (9/11/2020). Temuan itu berasal dari analisis sementara dari sebuah penelitian yang melibatkan 43.538 sukarelawan, 42% di antaranya memiliki "latar belakang beragam". Setiap peserta mendapat dua suntikan dengan selang waktu 21 hari.
Analisis itu membandingkan jumlah kasus Covid 19 di antara relawan yang mendapatkan vaksin dengan relawan yang mendapat suntikan cairan yang tidak mengandung vaksin. Jumlah relawan di masing masing kelompok kurang lebih sama. Dalam rilis berita dari Pfizer dan mitranya BioNTech, 94 kasus Covid 19 yang dievaluasi di antara relawan menunjukkan vaksin itu lebih dari 90% efektif dalam mencegah Covid 19.
Sebelumnya, Administrasi Makanan dan Obat obatan (FDA) menetapkan batas efektivitas minimum vaksin yaitu 50%. Vaksin dari Pfizer adalah vaksin eksperimental Covid 19 pertama yang dikembangkan yang bisa melampaui batas tersebut. "Saya cenderung optimis. Saya telah mengembangkan vaksin selama lebih dari 35 tahun," kata Dr. William Gruber, wakil presiden senior penelitian klinis dan pengembangan vaksin di Pfizer.
"Tapi ini luar biasa, dan saya pikir kabar baik tidak hanya untuk potensi vaksin ini tetapi juga potensi vaksin lain yang sedang dikembangkan untuk COVID 19." "Hasil mendekati harapan yang tinggi," ungkap Shane Crotty, profesor di Pusat Penelitian Penyakit Menular dan Vaksin Institut Imunologi La Jolla melalui email. "Lebih dari 90% kemanjuran dalam mencegah penyakit, dengan 94 kasus COVID 19 untuk dievaluasi, itu adalah hasil yang sangat baik!"
Armenia, Azerbaijan dan Rusia dikabarkan menandatangani kesepakatan untuk mengakhiri perang yang berlangsung enam minggu di Nagarno Karabakh, Selasa (10/11/2020), Secara terpisah, dalam unggahan media sosial Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan menggambarkan kesepakatan ini "menyakitkan'. "Keputusan ini menyakitkan bagi saya secara pribadi dan bagi rakyat kami", kata Pashinyan.
Mengutip , Pashinyan mengatakan, saat ini perjanjian itu adalah "solusi terbaik untuk situasi yang tengah berlangsung. Kesepakatan itu berlaku mulai Selasa (10/11/2020) pukul 01.00 pagi waktu setempat, untuk mengakhiri konflik Armenia vs Azerbaijan. Perang di Nagarno Karabakh ini telah menewaskan sedikitnya 1.000 orang.
Lebih lanjut, kesepakatan ini kemudian dikonfirmasi oleh Azerbaijan dan Kremlin. "Pernyataan trilateral yang ditandatangani menjadi poin (penting) dalam penyelesaian konflik," kata Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev dalam pertemuan daring dengan Presiden Rusia Vladimir Putin yang disiarkan televisi. SpaceX dan NASA berhasil meluncurkan empat astronot ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Empat astronot tersebut 'diikat' dalam kapsul yang dirakit oleh perusahaan milik Elon Musk. SpaceX membawa empat astronot ke orbit pada Minggu malam (15/11/2020) waktu setempat atau Senin (16/11/2020) pagi waktu Indonesifsa. Mengutip , peluncuran sempat ditunda sebentar karena cuaca buruk.
Diperkirakan, setelah perjalanan sekira 27,5 jam di orbit, para astronot berlabuh di Stasiun Luar Angkasa Internasional dan mulai tinggal selama enam bulan. Minggu malam (15/11/2020) pukul 19.27 waktu setempat, sembilan mesin roket perusahaan swasta Falcon 9, meraung dan mencerahkan langit malam saat roket itu meluncur di atas Samudra Atlantik. Empat astronot dalam penerbangan ini adalah Michael S. Hopkins, Shannon Walker dan Victor J. Glover dari NASA, dan Soichi Noguchi, astronot Jepang.
Di masa depan, alih alih mengandalkan pesawat luar angkasa yang dioperasikan pemerintah, astronot NASA dan siapa pun yang memiliki cukup uang dapat membeli tiket roket komersial. Peluncuran ini, yang dikenal sebagai Crew 1, merupakan perjalanan yang dijadwalkan secara teratur untuk membawa empat anggota awak selama enam bulan di stasiun luar angkasa. "Ini menandai akhir dari fase pengembangan sistem," kata Phil McAlister, Direktur Pengembangan Penerbangan Luar Angkasa Komersial di NASA, dalam wawancara telepon dengan wartawan, Kamis (12/11/2020).
"Untuk pertama kalinya dalam sejarah, ada kemampuan komersial dari entitas sektor swasta untuk mengangkut orang ke luar angkasa dengan aman dan andal," paparnya. Ilmuwan nuklir paling terkemuka di Iran, Mohsen Fakhrizadeh, dibunuh di dekat Teheran, Jumat (27/11/2020) waktu setempat. Kabar meninggalnya Fakhrizadeh dikonfirmasi oleh Kementerian Pertahanan Iran.
Mengutip dalam sebuah pernyataan, kementerian pertahanan Iran mengatakan, teroris bersenjata menargetkan kendaraan yang membawa Fakhrizadeh. Mulanya, terjadi bentrokan antara teroris dan pengawal ilmuwan tersebut. Media Iran melaporkan, para penyerang menembaki Mohsen Fakhrizadeh di mobilnya.
Hingga akhirnya Mohsen Fakhrizadeh terluka parah dan dilarikan ke rumah sakit. Sayangnya, upaya tim medis untuk menyelamatkanMohsen Fakhrizadeh tidak berhasil. Beberapa menit setelahnya, ilmuwan senior di bidang nuklir itu meninggal.
Badan Intelijen Barat percaya, Mohsen Fakhrizadeh berada di belakang program senjata nuklir Iran yang terselubung.