BMKG Peringatan Dini 10 Desember 2020, Waspada 7 Wilayah Ini Berpotensi Hujan Petir & Angin Kencang

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis informasi peringatan dini cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia. Informasi peringatan dini cuaca ekstrem ini berlaku untuk besok, Kamis (10/12/2020). Melalui laman resmi , BMKG memprediksi tujuh wilayah berpotensi hujan petir dan angin kencang yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia.

Besok akan terjadi tropical Low (96S) terpantau di Samudera Hindia selatan Jawa Timur. Kondisi inilah yang memberikan dampak secara tidak langsung terhadap kondisi cuaca di Indonesia berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di Pesisir Barat Sumatera, Sumatera bagian Selatan dan sebagian besar Jawa, Bali, NTB, NTT.

Sirkulasi Siklonik terpantau di perairan Utara Pulau Kalimantan dan di perairan Barat Aceh. Sirkulasi siklonik membentuk konvergensi yang memanjang dari Aceh hingga Sumatera Utara, di Kalimantan Utara dan di Kalimantan Tengah bagian Utara. Daerah perlambatan kecepatan angin atau konvergensi lainnya juga terpantau di Kalimantan Selatan, dari Selat Makasar hingga Sulawesi Selatan dan di Papua Barat.

Kondisi ini dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut. Aceh Sumatera Utara

Riau Bengkulu Jambi

Sumatera Selatan Lampung Jawa Tengah

Yogyakarta Jawa Timur Bali

Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat

Kalimantan Utara Kalimantan Timur Sulawesi Utara

Gorontalo Sulawesi Tengah Sulawesi Tenggara

Papua Sumatera Barat Banten

Jawa Barat DKI Jakarta Kalimantan Tengah

Kalimantan Selatan Maluku Samudera Hindia selatan NTB

Samudera Hindia selatan Sumba Sabu Laut Jawa bagian utara Bawean Laut Jawa bagian selatan Bawean

Laut Jawa bagian barat Masalembo Laut Jawa bagian timur Masalembo Perairan Tuban Lamongan

Perairan utara Madura Perairan Sapudi Perairan Kangean

Perairan barat Lampung Selat Sunda bagian barat Teluk Lampung bagian selatan

Samudera Hindia barat Lampung Laut Natuna Utara Perairan selatan Anambas

Perairan utara Anambas Perairan barat Natuna Perairan utara Natuna

Perairan Subi Serasan Perairan Sukabumi Cianjur Perairan Garut Pangandaran

Samudera Hindia selatan Jawa Barat Perairan Cilacap Perairan Kebumen Purworejo

Perairan Yogyakarta Laut Jawa bagian tengah Perairan Karimun Jawa

Perairan Brebes Pemalang Perairan Pekalongan Kendal Perairan Semarang Demak

Perairan Jepara Perairan Pati Rembang Samudera Hindia barat Mentawai

Samudera Hindia barat Bengkulu Samudera Hindia selatan Banten Samudera Hindia selatan Bali

Perairan selatan Jawa Timur Samudera Hindia selatan Jawa Timur Samudera Hindia selatan Jawa Tengah

Perairan Enggano Bengkulu Perairan barat Lampung Perairan selatan Kalimantan

Laut Jawa Perairan utara Jawa Tengah Jawa Timur Laut Bali

Selat Makassar bagian selatan Pusat Tekanan Rendah (1005 hPa) terjadi di Samudera Pasifik timur Filipina. Pola sirkulasi udara terpantau di Perairan utara Papua Barat.

Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya dari Tenggara Barat Daya dengan kecepatan 6 20 knot sedangkan di wilayah selatan Indonesia dari Timur Tenggara dengan kecepatan 6 20 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Karimata, Perairan selatan Kalimantan, Laut Jawa, Selat Makasar bagian selatan dan Perairan selatan Jawa. Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut.

Perahu Nelayan(Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m) KapalTongkang(Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m) Kapal Ferry(Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m)

Kapal Ukuran BesarsepertiKapal Kargo/Kapal Pesiar(Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m). Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggidiminta agartetap selalu waspada. Pembaruan informasi ini disampaikan pada Rabu (9/12/2020) oleh Deputi Bidang Meteorologi BMKG.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *